Selasa, 01 Mei 2012


LAPORAN AKHIR
MODUL IV
EKSTRAKSI MINYAK KEDELAI SECARA SOXHLRTASI

A.  Tujuan:
Agar Mahasiswa Dapat Memahami Cara Penggunaan Dan    Prinsip Metode Soxhletasi
B. Prinsip kerja
Penyarian secara berkesinambungan, dimana cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi menjadi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun ke dalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
C. Dasar Teori
Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman adlaah pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka larutan terpakat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel.
Ekstraksi pelarut umumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara keseluruhan. Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.
Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pisah dengan jalan pengocokan beberapa kali.
Untuk memilih jenis pelarut yang sesai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1.    Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.
2.    Kelarutan pelarut organik rendah dalam air
3.    Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan air
4.    Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racun
5.    Mudah melepas kembali gugs yang terlarut didalamnya ntk keperluan analisa lebih lanjut
Ekstraksi dapat dilakukan secara kontinue atau bertahap, ekstraksi bertahap cukup dilakukan dengan corong pisah. Campuran dua pelarut dimasukkan dengan corong pemisah, lapisan dengan berat jenis yang lebih ringan berada pada lapisan atas.
Dengan jalan pengocokan proses ekstraksi berlangsung, mengingat bahwa proses ekstraksi merupakan proses kesetimbangan maka pemisahan salah satu lapisan pelarut dapat dilakukan setelah kedua jenis pelarut dalam keadaan diam. Lapisan yang ada dibagian bawah dikeluarkan dari corong dengan jalan membuka kran corong dan dijaga agar jangan sampai lapisan atas ikut mengalir keluar. Untuk tujuan kuantitatif, sebaiknya ekstraksi dilakukan lebih dari satu kali.
Analisis lebih lanjut setelah proses ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti volumetri, spektrofotometri dan sebagainya. Jika sebagai metode analisis digunakan metode spekttrofotometri, tidak perlu dilakukan pelepasan karena konsentrasi gugus yang bersangkutan dapat ditentukan langsung dalam lapisan organik. Metode spektrofotometri dapat digunakan untuk pelarut air maupun organik.
Ekstraksi bahan makanan biasa dilakukan untuk mengambil senyawa pembentuk rasa bahan tersebut. Misalnya senyawa yang menimbulkan bau dan/atau rasa tertentu.

Ada dua jenis ekstraktor yang lazim digunakan pada skala laboratorium, yaitu ekstraktor Soxhlet dan ekstraktor Butt. Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian masuk ke kondensor melalui pipa kecil dan keluar dalam fasa cair. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong berisi padatan. Pelarut akan membasahi sampel dan tertahan di dalam selongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa sifon sama dengan tinggi pelarut di selongsong. Kemudian pelarut seluruhnya akan menggejorok masuk kembali ke dalam labu didih dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek sifon.
Prinsip kerja ekstraktor Butt mirip dengan ekstraktor Soxhlet. Namun pada ekstraktor Butt, uap pelarut naik ke kondensor melalui annulus di antara selongsong dan dinding dalam tabung Butt. Kemudian pelarut masuk ke dalam selongsong langsung lalu keluar dan masuk kembali ke dalam labu didih tanpa efek sifon. Hal ini menyebabkan ekstraksi Butt berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan (rapid). Selain itu ekstraksinya juga lebih merata. Ekstraktor Butt dinilai lebih efektif daripada ekstraktor Soxhlet. Hal ini didasari oleh faktor berikut:
·         Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan menggejorok ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong sama dengan pipa sifon. Hal ini menyebabkan ada bagian sampel yang berkontak lebih lama dengan cairan dari pada bagian lainnya. Sehingga sampel yang berada di bawah akan terekstraksi lebih banyak dari pada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak merata. Sementara pada ekstraktor Butt, pelarut langsung keluar menuju labu didih. Sampel berkontak dengan pelarut dalam waktu yang sama.
·         Pada ekstraktor Soxhlet terdapat pipa sifon yang berkontak langsung dengan udara ruangan. Maka akan terjadi perpindahan panas dari pelarut panas di dalam pipa ke ruangan. Akibatnya suhu di dalam Soxhlet tidak merata. Sedangkan pada ekstraktor Butt, pelarut seluruhnya dilindungi oleh jaket uap yang mencegah perpindahan panas pelarut ke udara dalam ruangan.
Ekstraksi Soxhlet dihentikan dengan cara, mula-mula pemanas atau penangas dimatikan, air pendingin dihentikan, pendingin Allihn diambil, tempat bahan dilepas dan cairan yang tersisa dituang dengan hati-hati ke dalam cawan penguap. Labu penampung dilepas dan isinya dikumpulkan dalam cawan penguap untuk selanjutnya ekstrak diuapkan.
Kelemahan dan Keuntungan soxhletasi :
Kelemahan soxhletasi adalah substansi harus stabil pada temperatur didih pelarut, ekstraksi berlangsung relatif lama karena adanya pendinginan oleh udara. Keuntungan adalah pelarut yang digunakan sedikit dan  dapat digunakan berulang-ulang sehingga substansi yang diperoleh relative besar.
Simplisia
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a.    Simplisia Nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan ketiganya. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya, berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya dengan cara tertentu dipisahkan, diisolasi dari tanamannya.
b.    Simplisia Hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia mumi (minyak ikan / oleum iecoris asselli, dan madu / Mel depuratum).
c.    Simplisia Mineral atau Pelikan adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni (serbuk seng dan serbuk tembaga).

KEDELAI

Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti RRC dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara dan Indonesia.
Kedelai adalah salah satu komoditi pangan utama setelah padi dan jagung di Indonesia. Diantara jenis kacang-kacangan, kedelai putih merupakan sumber protein paling baik karena mempunyai susunan asam amino esensial paling lengkap. Selain itu kedelai merupakan tanaman yang mudah tumbuh dengan produksi protein dan minyak yang besar dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lain (Martin, 1998). Data terakhir konsumsi kedelai pada tahun 2009 mencapai 2,3 juta ton per tahun. Dari jumlah ini, 50% dikonsumsi berupa tempe, 40% berupa tahu dan 10% berupa produk kedelai lainnya (Ekasari, 2009).
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Manfaat Kacang Kedelai
Acang Kedelai,  lagi-lagi bahan alami yang sering kita temukan disekitar kita dan salah satu makanan ciri khas orang sunda ini,  ketika mendengarnya langsung teringat akan rasa dari tahu. Kedelai memang identik dengan tahu. Namun, bukan hanya terkenal dengan tahu saja. Kacang kedelai ternyata telah menjadi makanan penuh nutrisi untuk kecantikan kulit.
Pasalnya, kandungan minyak, protein, vitamin dan mineral dari jenis kacang-kacangan tersebut dapat membuat kulit senantiasa terawat. Dari kacang kedelai, kini banyak diproduksi minyak kedelai yang bermanfaat untuk menutrisi kulit.
Memasuki usia 30 tahun, kulit wajah pada wanita terlihat semakin suram. Ini disebabkan terjadinya polusi udara yang merusak lapisan kulit. Asam lemak esensial yang dikandung dalam kacang kedelai dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV.  Sebuah studi yang dipublikasikan di Lancet Oncology mengungkapkan, bahwa konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial tinggi dapat membantu beberapa jenis kanker.
Minyak kedelai juga membantu menghadang masuknya paparan sinar matahari secara langsung, dan polusi asap rokok pada kulit. Dengan kandungan antioksidan yang tinggi seperti vitamin E dan vitamin B kompleks, dimana keduanya merupakan elemen penting untuk membuat kulit berkilau cantik. Selain itu, kacang kedelai juga dapat melindungi dari kerutan yang muncul akibat penuaan dini.
Makanan berbasis kacang kedelai bukan hanya ditemukan pada tahu. Kini, banyak bermunculan produk makanan berbasis kacang kedelai yang bisa Anda temukan di pasaran. Seperti soy bar,  soy protein yang biasanya berbentuk bubuk, susu kedelai, keju, bahkan yogurt dengan rasa kedelai. Semoga Bermanfaat
Khasiat Kacang Kedelai
Aktifitas yang padat sehari-hari seringkali dapat membuat tubuh kita sering merasa lelah,jenuh dan juga wajah akan terlihat mudah stres yang bisa berdampak serta berakibat pada penuaan dini. Mengonsumsi kacang kedelai bisa menjadi salah satu solusi karena pada kacang kedelai terdapat kandungan berupa lesitin yang dapat mempunyai khasiat yaitu sebagai obat awet muda. Selain itu,kacang kedelai juga dapat berkhasiat untuk memperkuat dan mempertinggi daya tahan pada tubuh kita. Jadi,agar tubuh kita tetap prima,mari kita segera mengonsumsi kacang kedelai


D. Alat dan Bahan
Ø  Alat
·         Soxhlet
·         GelasUkur                                                                                     
·         Gelas Kimia          
·         Evaporator
·         Lumpang dan Alu      
·         Neraca                                                                                              
·         Kertas Saring

Ø  Bahan
·         Kacang Kedelai
·         N-hexan
·         Batu didih

E.  Cara kerja
1.     Kacang kedelai dihaluskan
2.     Ditimbang 5 gr bubuk kacang kedelai
3.     Dibungkus dengan kertas saring
4.     Dimasukan dalam tempat ekstraktor soxhlit
5.     Labu alas bulat diisi 35 ml n-heksan dan batu didih
6.     Pendingin air dialirkan, labu alas bulat dipanaskan dengan penangas ait atau penangas mantel
7.     Ekstraksi dilakukan selama 3 jam, selanjutnya labu didinginkan dan pelarut diuapkan denga cara evaporasi pada evaporator
8.     Minyak kacang kedelai diperoleh sebagai residu ditimbang

F.  Hasil Pengamatan

Sirkulasi

Waktu
·         Sirkulasi 1
·         Sirkulasi 2
·         Sirkulasi 3
·         Sirkulasi 4
·         Sirkulasi 5
·         Sirkulasi 6
·         Sirkulasi 7
·         Sirkulasi 8
·         Sirkulasi 9
·         Sirkulasi 10
·         Sirkulasi 11
·         Sirkulasi 12
·         Sirkulasi 13
·         Sirkulasi 14
·         Sirkulasi 15
·         Sirkulasi 16
·         Sirkulasi 17
·         Sirkulasi 18
·         Sirkulasi 19
·         Sirkulasi 20
·         Sirkulasi 21
·         Sirkulasi 22
·         Sirkulasi 23
·         Sirkulasi 24
·         Sirkulasi 25
·         Sirkulasi 26
·         Sirkulasi 27
·         Sirkulasi 28
·         Sirkulasi 29
·         Sirkulasi 30
·         Sirkulasi 31
·         Sirkulasi 32
·         Sirkulasi 33
·         Sirkulasi 34
·         Sirkulasi 35
·         Sirkulasi 36
·         Sirkulasi 37
·         Sirkulasi 38
·         Sirkulasi 39
·         Sirkulasi 40
·         Sirkulasi 41
·         Sirkulasi 42
·         Sirkulasi 43
·         Sirkulasi 44
·         15 Menit
·         2 Menit
·         1 Menit  28 Detik
·         56 Detik
·         33 Detik
·         42 Detik
·         1 Menit  14 Detik
·         47 Detik
·         38 Detik
·         1 Menit
·         24 Detik
·         55 Detik
·         1 Menit  51 Detik
·         33 Detik
·         41 Detik
·         37 Detik
·         1 Menit  24 Detik
·         1 Menit  24 Detik
·         1 Menit  48 Detik
·         1 Menit  49 Detik
·         2 Menit
·         1 Menit  24 Detik
·         1 Menit 28 Detik
·         1 Menit  28 Detik
·         1 Menit  41 Detik
·         1 Menit  24 Detik
·         1 Menit 21 Detik
·         1 Menit 19 Detik
·         1 Menit 13 Detik
·         1 Menit 14 Detik
·         1 Menit 33 Detik
·         1 Menit 8 Detik
·         1 Menit 23 Detik
·         1 Menit 47 Detik
·         1 Menit 33 Detik
·         1 Menit 41 Detik
·         1 Menit 26 Detik
·         1 Menit 48 Detik
·         1 Menit 29 Detik
·         2 Menit 14 Detik
·         2 Menit 53 Detik
·         3 Menit
 

G. PEMBAHASAN
Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan, dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat di dalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman adlaah pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan pelarut organik di luar sel, maka larutan terpakat akan terdistribusi ke luar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam sel dan di luar sel.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
Prinsip Kerja Soxhletasi yaitu penyarian secara berkesinambungan dimana cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan akan terkondensasi molekul-molekul cairan penyari oleh pendingin balik dengan turun kedalam klonsong menyari simplisia dan selanjutnya masuk kembali kedalam labu alas bulat setelah melewati pipa siphon, proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif menjadi sempurna.
Pertama-tama menimbang kacang kedelai sebanyak 5 gr kemudian dibungkus dengan kertas saring, kemudian di masukan kedalam klongsong, kemudian menggukur n-heksan sebanyak 35 ml, memasukan kedalam labu alas bulat dan memasukan batu didih pada labu alas bulat, maksud memasukan batu didih adalh untuk mencegah timbulnya meletap-letap dan agar megarahkan gelembung-gelembung, kemudian merangkai alat, dan dilakukan pemanasan.
Pada proses ini pelarut dipanaskan agar pelarut menguap ke atas, uap cairan akan terkondensasi dan pelrut akan jatuh ke klongsong dan dalam klongsong pelarut menembus diding simplisasi atau sapel dan terjadi  ekstraksi setelah komposisi antara pelarut dan sampel seimbang, dan tinggi sampel sama dengan siphon, penyari akan jatuh ke labu alas bulat, hal ini terjadi termenerus hingga larutan penyari bening, kemudian ekstraksi di hentikan.
Pada ekstraktor Soxhlet, pelarut dipanaskan dalam labu didih sehingga menghasilkan uap. Uap tersebut kemudian masuk ke kondensor melalui pipa kecil (tempat untuk melewati uap dari labu alas bulat ke pendingin) dan dalam pendinggun terjadi perubahan dari fasa gas menjadi fasa cair, Kemudian pelarut masuk ke dalam klongsong berisi simplisia. Pelarut akan membasahi simplisia dan tertahan di dalam klongsong sampai tinggi pelarut dalam pipa siphon sama dengan tinggi pelarut di klongsong., dalam keadaan tersebut akan terjadi ekstraksi, dan pelarut akan menembus diding simplisia dan akan menarik minyak yang ada dalam kacang kedelai, yang bersifat nonpolar. Kemudian pelarut seluruhnya akan bergerak masuk kembali ke dalam labu alas bulat dan begitu seterusnya. Peristiwa ini disebut dengan efek sifon.
Pada ekstraktor Soxhlet cairan akan menggejorok ke dalam labu setelah tinggi pelarut dalam selongsong sama dengan pipa siphon. Hal ini menyebabkan ada bagian sampel yang berkontak lebih lama dengan cairan daripada bagian lainnya. Sehingga sampel yang berada di bawah akan terekstraksi lebih banyak daripada bagian atas. Akibatnya ekstraksi menjadi tidak merata.
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan.
Dalam proses evaforator  ini, bermaksud untuk memisahkan pelarut dengan minyak kacang kedelai, dari hasil evakforator yaitu: 4,2 gr, dari banyak sampel 5 gr, jadi kandungan minyak dalam kecang kedelai yaitu: 84%
H. Kesimpulan
Pada percobaan ini kesimpulan yang dapat diambil yaitu:
Ø Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi dari campurannya atau zat penganggunya, dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstraksi dapat dibedakan berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi dan proses ekstraksi.
Ø Dari hasil evaforator yaitu: 4,2 gr dan 84% banyak kandungan minyak kacang kedelai.

I.    Kemungkinan Kesalahan
            Berdasarkan atas percobaan atau praktikum yang dilakukan maka adapun kemungkinan kesalahannya antara lain :
·         Praktikan kurang teliti dalam mengamati proses sirkulasi yang terjadi.
·         Praktikan kurang teliti dalam melakukan penimbangan.
·         Praktikan kurang berkonsentrasi dalam melakukan praktikum atau percobaan.
·         Praktikan kurang terampil dalam merangkai alat.

DAFTAR PUSTAKA
Rindy.2012.Ekstraksi.http://randychemistry07.blogspot.com/2011/10/ekstraksi.html. Diakses. Pukul 08:30 WITA. Tgl: 25 April 2012.
Ayiek Imaya Kiswandari. 2012.Khasiat Kacang Kedelai. http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/03/26/khasiat-kacang-kedelai/. Diakses. Pukul 08:35 WITA. Tgl: 25 April 2012.
Anonim.2012.Manfaat Kacang Kedelai. http://asephd.blogdetik.com/index.php/2009/09/15/manfaat-kacang-kedelai/. Diakses. Pukul 08:37 WITA. Tgl: 25 April 2012.
     Diakses tanggal 24 April pukul 13.55 WITA.
Anonim. 2011. http://studyzoneanalys.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 24 April pukul 14.10 WITA.
Kakanda,Aramico.2012.http://kakandaaramico.blogspot.com/2012/02/laporan-praktikum-sokletasi.html. diakses tanggal 24 April pukul 14.20 WITA.
Nur Asma Deli, ST Fatmayat, ST 2009. http://www. scribd. com/doc/ 55790109/minyak-kedelei. Diakses tanggal 25 April pukul 14.10 WITA.


1 komentar: